Tuesday 27 March 2012

Nabi Idris A.s diangkat martabat

Kepunyaan-Nya, bukan kepunyaan Nadirah Izan
Setiap hari Malaikat Izrael dan Nabi Idris beribadah bersama. Dan sekali lagi Nabi Idris mengajukan permintaan. “Bolehkah engkau membawa aku melihat syurga dan neraka? kata beliau.
“Wahai Nabi Allah, lagi-lagi kamu meminta perkara yang aneh,” kata Izrael.
Setelah Malaikat Izrael memohon izin kepada Allah, dibawanya Nabi Idris ke tempat yang ingin dilihatnya."Ya Nabi Allah, mengapa kamu ingin melihat neraka? Bahkan para Malaikat pun takut melihatnya,” kata Izrael.
“Terus terang, saya takut sekali kepada Azab Allah itu. Tapi mudah-mudahan, iman saya menjadi tebal setelah melihatnya,” Nabi Idris menjelaskan alasannya.
Waktu mereka sampai ke neraka, Nabi Idris terus pengsan. Penjaga neraka adalah Malaikat yang sangat menakutkan.  Dia menyeret dan menyiksa manusia-manusia yang derhaka kepada Allah semasa hidupnya. Nabi Idris tidak sanggup menyaksikan pelbagai siksaan yang mengerikan itu. Api neraka berkobar dahsyat, bunyinya bergemuruh menakutkan, tak ada pemandangan yang lebih mengerikan berbanding tempat ini. Dengan tubuh yang lemah Nabi Idris meninggalkan tempat yang mengerikan itu. Kemudian Izrael membawa Nabi Idris ke syurga. “Assalamu’alaikum…” kata Izrael kepada Malaikat Ridwan, Malaikat penjaga pintu syurga yang sangat tampan.
Wajah Malaikat Ridwan selalu berseri-seri di hiasi senyum ramah. Sesiapapun akan senang memandangnya. Sikapnya amat sopan, dengan lemah lembut mempersilakan para penghuni syurga untuk memasuki tempat yang mulia itu.Waktu melihat isi surga, Nabi Idris kembali pengsan kerana terpesona. Semua yang ada di dalamnya begitu indah dan menakjubkan. Nabi Idris terpukau  tanpa bisa berkata-kata apabila melihat pemandangan yang sangat indah di depannya. “Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah…” ucap Nabi Idris berulang-ulang.
Nabi Idris melihat sungai-sungai yang airnya bening seperti kaca. Di pinggir sungai terdapat pohon-pohon yang batangnya diperbuat daripada emas dan perak. Ada juga istana-istana bagi penghuni surga. Pohon buah-buahan ada disetiap penjuru. Buahnya segar, ranum dan harum. Waktu berkeliling di sana, Nabi Idris diiringi pelayan surga. Mereka adalah para bidadari yang cantik jelita dan anak-anak muda yang amat tampan wajahnya. Mereka bertingkah laku dan berbicara dengan sopan. Mendadak Nabi Idris ingin minum air sungai surga. “Bolehkah saya meminumnya? Airnya kelihatan sejuk dan segar sekali.”
“Silakan minum, inilah minuman untuk penghuni surga.” Jawab Izrael. Pelayan syurga datang membawakan gelas minuman berupa piala yang diperbuat dari emas dan perak. Nabi Idris pun minum air itu dengan nikmat. Dia amat bersyukur sekali kerana dapat menikmati air minum yang begitu segar dan luar biasa enaknya. Tak pernah terbayang olehnya ada minuman selazat itu. “Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah,” Nabi Idris mengucap syukur berulang-ulang.
Setelah puas melihat syurga, tibalah waktunya untuk kembali ke bumi. Tapi ia tidak mahu kembali ke bumi. Hatinya sudah terpikat akan keindahan dan kenikmatan syurga Allah. “Saya tidak mahu keluar dari syurga ini, saya ingin beribadah kepada Allah sampai hari kiamat nanti,” kata Nabi Idris.
“Tuan boleh tinggal di sini setelah kiamat nanti, setelah semua amal ibadah di hisab oleh Allah, baru tuan bisa menghuni syurga bersama para Nabi dan orang yang beriman lainnya,” kata Izrael. “Tapi Allah itu Maha Pengasih, terutama kepada Nabi-Nya. Akhirnya Allah mengkurniakan sebuah tempat yang mulia di langit, dan Nabi Idris menjadi satu-satunya Nabi yang menghuni syurga tanpa mengalami kematian. Waktu diangkat ke tempat itu, Nabi Isris berusia 82 tahun.
Firman Allah: “Dan ceritakanlah Idris di dalam Al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah orang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi, dan kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (QS Al-Anbiya:85-86).



0 pemikir berseni:

 

Contact Lens Malaysia @ BORONG Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea